top of page

Ubud Weekend Getaway part 2

Setelah tulisan yang sebelumnya sama-sama Ubud Weekend getaway, aku tulis yang part kedua ini karena ada beberapa list yang terpending waktu jalan-jalan ke Ubud yang lalu. Jalan-jalan kali ini lebih santai karena aku cuma mau memenuhi list tempat-tempat yang ga sempat dikunjungi di perjalanan ke Ubud sebelumnya.


1. Sari Timbul Wooden & Art Gallery

Tempat ini sebenarnya galeri atau tempat pembuatan karya seni dari kayu yang bisa berupa meja, kursi, hingga pajangan yang ada pahatannya dengan beragam bentuk, dan juga karya seni dari kaca seperti pajangan, keramik, dan gelas kaca. Salah satu cara pengelola untuk memamerkan karya seni-nya yaitu dengan menjadikan tempat ini juga sebagai tempat wisata foto. Awalnya tempat ini banyak disewa untuk foto pre-wedding, tapi makin lama banyak yang foto-foto dan share di sosial media yang membuat makin terkenal. Spot foto yang paling terkenal yaitu di depan pahatan kayu singa yang dibawahnya ada kolam ikan yang didekorasi tambahan ala-ala asap putih. Untuk bisa foto dan ambil video disana terkadang harus antre jika pengunjungnya lumayan banyak.


Sewaktu aku berkunjung kesana hari Jumat siang selama 1 jam, hanya ada sekitar 10 pengunjung, yang 15% pengunjungnya orang asing. Setelah beli tiket masuk, bli staff nya ramah-ramah banget dan menawarkan kalau mau dibantu untuk rekam / foto-foto. Jadi jangan khawatir buat yang mau datang kesini sendiri, kamu akan ditawarkan bantuan sama stafnya untuk foto-foto. Apalagi hasilnya memuaskan banget! Mereka kayak udah jago dan terbiasa untuk bantu bikin konten di handphone, hasilnya kayak pake professional camera. Mereka bikin video dan ambil foto-nya pake settingan di hp yang aku ga tau ternyata hasilnya bisa sebagus itu! Kamu juga akan diarahkan gimana gaya dan angle yang bagus. Selesai foto dan bikin video, aku mau kasih sedikit tip untuk bli-nya, tapi ternyata ditolak secara halus walaupun aku udah agak “maksa” untuk dia bisa terima. Katanya “ini bagian dari service kami, udah termasuk dalam tiket masuk kak”. Tempat ini recommended banget untuk content creator. Semoga nantinya tempat ini ga mengalami overtourism, jadi pengunjung masih bisa menikmati suasana dengan nyaman.


HTM: IDR 25.000 / orang (wisatawan nusantara), IDR 50.000 / orang (wisatawan asing)

Jam buka: Setiap hari jam 7 AM - 5 PM.


2. SPA

Sebelum lanjut SPA, aku check in dulu di penginapan Boge Guest House yang letaknya di Ubud Central. Per malamnya mulai dari IDR 150.000 - IDR 200.000, sudah termasuk sarapan untuk 2 orang. Fasilitas di kamarnya ada AC, kamar mandi dalam, dan king size bed. Kamarnya sangat bersih dan aku rasa worth it untuk harga tersebut di lokasi sentral.


Setelah panas-panasan dan lelah berfoto-foto di Sari Timbul Gallery, akhirnya bisa memanjakan diri di Beju Ayu Spa. Aku udah sempat searching jauh hari sebelum liburan ke Ubud, cari SPA yang bagus dan murah hehe.. Ada banyak banget tempat SPA di sepanjang central Ubud, dan beragam harga juga. Akhirnya aku menemukan Beji Ayu Spa yang menurut aku harganya murah tapi kualitasnya bagus, dan memang terbukti bagus banget setelah aku jalani. Ada berbagai jenis pijat disini dari hanya Foot Massage sampai Full Body Massage, mulai dari IDR 75.000. Aku pilih Full Body Massage and Bath untuk 105 menit dengan harga IDR 200.000. Tips untuk kalian yang mau SPA disini, lebih baik booking dulu lewat WhatsApp, karena waktu aku kesana ada banyak wisatawan yang antre. Kebalikan dari Sari Timbul Gallery, kalau disini customer-nya kebanyakan orang asing dibandingkan lokal. Ga hanya perempuan loh yang SPA disini, laki-laki juga banyak yang SPA.


Sambil menunggu tempatnya disiapkan, aku dapat welcome drink. Setelah itu aku diantar untuk ganti baju dan pakai kimono. Aku ga salah pilih tempat ini, karena tempatnya bersih, staff-nya juga ramah-ramah, waktu dipijat kita selalu ditanya “cukup keras / kurang keras / terlalu keras”. Aku massage full body + lulur Bali sekitar 75 menit menit. Lalu bilas dengan sabun dan pakai body yoghurt setelahnya, lalu bilas lagi. Setelah badan bersih, waktunya masuk ke bathtub yang berisi air hangat dan bertabur kelopak bunga mawar. Aku juga disediakan minuman tradisional jamu untuk perempuan, air putih, dan pisang goreng. Waktu berendam maksimal 30 menit, setelah itu mandi dan ganti baju.


Serius deh, badan tuh segar banget dan jadi rileks rasanya… Kulit juga lebih halus karena habis pakai body oil + lulur + body yoghurt + air bunga. SPA ini sangat recommended ! Habis SPA, perut kosong rasanya. Lanjut dinner di restaurant yang bertaburan di sepanjang jalan Ubud Central…


3. Strolling Ubud Central

Pagi hari sebelum waktu check out, aku menyempatkan waktu untuk jalan kaki keliling Ubud Central. Aku suka banget sama vibes jalan Raya Ubud (Ubud Central) hanya untuk sekedar lihat-lihat toko dan cafe di sepanjang jalannya. Memang kelihatannya suasana jalan Raya Ubud mirip seperti di Kuta atau Seminyak, tapi aku merasa seperti ada tema bohemian khusus untuk pinggir jalan Ubud. Apalagi kalau suasana lagi panas-panasnya, paling enak makan Tukies: menu favorit aku yaitu Half Coconut with Coconut Ice Cream. FYI, di Central Ubud, ada 3 Tukies Coconut Shop loh! Dan kalau kamu lagi cari bar untuk sekedar nongkrong sambil minum bir yang ga mahal-mahal banget, coba deh mampir ke Sami Warung. Ini adalah bar termurah yang aku lihat di sepanjang Central Ubud, karena untuk bir Bintang mereka jual dengan harga IDR 35.000 itu sudah termasuk pajak! Kalau di restaurant atau bar lain biasanya pasang harga IDR 40.000 belum termasuk pajak. Sami Warung tempatnya ada di lantai 2, jadi kamu bisa menikmati makanan dan minuman sambil menghadap ke jalan Raya Ubud, menikmati pemandangan orang berjalan kaki di depan toko-toko. Aku bisa menikmati pemandangan itu sampai 1 jam sambil melepas lelah. Cause sometimes we all need to just sit, relax, and enjoy what’s in front of us. And at that time, I needed that (plus my Bintang!).


4. Serayu Pottery

Tempat ini adalah semacam galeri khusus pembuatan pot dari tanah liat. Kamu juga bisa belajar membuat pot disini dengan gabung di kelas pembuatan pot pada waktu tertentu. Selain itu, ada spot foto yang paling terkenal dari tempat ini. Tepatnya di dalam galerinya. Aku bisa rekomendasi tempat ini buat yang mau foto-foto aja di sekeliling pot hiasan tapi rela bayar IDR 10.000. Jujur kalau aku ga rela. Aku mendapatkan kesan kurang baik dari tempat ini. Entah aku memang salah atau apa, tapi waktu mau foto di depan tokonya saja, aku dimintakan uang foto oleh pemiliknya. Padahal itu adalah jalanan umum, bukan area yang memang dikhususkan untuk ambil foto. Ga sampai 5 menit aku disana, aku langsung pergi dari tempat itu.


5. Merlin’s Magic Restaurant

Merlin’s Magic adalah tempat yang tertunda dari Ubud Getaway aku yang sebelumnya. Tempat ini adalah restoran fine-dining yang memiliki konsep magical atau sihir semacam Harry Potter. Sewaktu masuk, kamu akan disambut staff yang memakai jubah seperti penyihir. Lalu ada tempat dimana kamu bisa make a wish pada bola kristal, dan membaca buku sihir jumbo. Naik ke lantai 2 merupakan restaurant-nya. Ketika sampai, aku langsung speechless karena suasananya mirip seperti dining room di film Harry Potter! Waktu aku sampai, aku dapat meja di luar karena sudah fully reserved. Jadi buat kamu yang berencana makan di sini, sebaiknya booking beberapa hari sebelumnya. Karena aku sempat cek sehari sebelum datang dan itu memang sudah fully booked. Tapi kalau meja yang diluar memang dikhususkan untuk tamu walk-in, jadi masih ada kuota untuk customer yang tidak sempat booking.


Hal yang paling menarik di Merlin’s Magic yaitu pemilihan menu makanan (3-course meal) melalui kartu. Per-satu set menu harganya IDR 400.000 belum termasuk pajak. Uniknya kamu akan disuruh memilih 1 kartu untuk makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Kalau beruntung, kamu bisa dapat total harga makanan yang lebih mahal kalau memesan satuan dibandingkan memesan set menu. Aku dapat Sashimi sebagai pembuka, beef tenderloin steak sebagai makanan utama, dan chocolate pot sebagai penutup.

Jam buka: Setiap hari jam 2 PM - 11 PM.


Setelah pergi ke Ubud sebanyak 2x dalam 1 bulan, rasanya cukup untuk explore Ubud, karena aku sampai bingung mau ke tempat mana lagi di Ubud yang belum aku kunjungi… Next aku mau cerita perjalanan ke sebuah pantai di Uluwatu yang harus trekking turun dari bukit selama 20 menit, dan jadi salah satu pantai terunik di area Uluwatu. Stay tuned !


Comments


Let me know what's on your mind

Thanks for submitting!

© 2022 by Aditya Putri Ismarini

bottom of page