
Travel
Jejak digital selama kaki ini melangkah di pulau Dewata.

Gimana Sih Cara Memilih Penginapan yang Bersih, Lokasinya Strategis, dan Harganya Sesuai Budget?
Mungkin pertanyaan yang pertama adalah gimana caranya cari penginapan? Untuk sekarang paling gampang yaitu lewat OTA (Online Travel Agent) dengan cari area yang jadi tujuan jalan-jalanmu. Setelah itu kamu bisa filter berdasarkan harga, lokasi, dan kondisinya.
Selama aku menginap saat jalan-jalan aku selalu research dulu lewat beberapa OTA untuk harganya, misalnya di Agoda, Traveloka, atau Tiket, biasanya yang paling murah memang di Agoda, tapi bahkan ada penginapan yang lebih murah kalau pesan langsung menghubungi penginapannya. Jadi kamu bisa coba kontak penginapannya dan tanya harganya, lalu kamu bandingkan dengan harga di OTA.
Untuk lokasinya, kamu bisa filter melalui OTA, misalnya kamu mau penginapan di dekat sebuah museum, lalu tinggal ketik nama tempatnya di OTA. Nantinya akan keluar pilihan penginapan dengan keterangan berapa jarak tempat itu. Atau kamu bisa cari lokasi yang strategis dengan melihat Google Maps secara manual. Lewat Google Maps akan lebih jelas lokasi penginapan di peta dan tempat apa saja yang dekat dengan penginapan tersebut.
Yang paling sulit adalah bagaimana menentukan kalau suatu penginapan memang benar-benar bersih sesuai dengan yang ada di foto atau tidak. Kamu bisa coba dengan lihat foto di bagian review dari orang-orang yang sudah pernah menginap di tempat itu, bisa lihat di review OTA atau di Google Review. Akan lebih jelas lagi kalau ada yang menyertakan review berupa video. Jangan tertipu sama foto yang dicantumkan oleh owner, karena bisa jadi itu foto yang sudah lama atau foto yang sudah banyak di edit supaya terlihat terang dan bersih. Tapi walaupun kamu udah coba cari yang bersih, terkadang ada kondisi kamar yang lembab atau bau apek. Saranku kamu bisa bawa semacam sarung atau alas tidur yang bisa kamu pakai untuk mengurangi bau apek yang ada di kasur atau bantal.
Perlu waktu untuk bisa memilih penginapan yang pas. Sebaiknya sisihkan waktu beberapa hari bahkan beberapa minggu untuk melakukan research. Perlu kesabaran dan ketelitian juga dalam memilah penginapan yang sesuai. Kalau kamu beruntung, bisa jadi kamu bisa menemukan penginapan yang sesuai hanya dalam waktu satu hari. Selamat mencoba!

Nusa Penida
Buat kalian yang ga mau ribet cari tiket ketengan menuju Nusa Penida, bisa pake open trip tour dengan harga mulai dari 250ribu per orang (belum termasuk makan). Untuk harga segitu pilihan perjalanannya antara ke Nusa Penida Barat atau Nusa Penida Timur. FYI, kelilng satu bagian Nusa Penida aja butuh waktu seharian. Itu kenapa biasanya tour Nusa Penida dibagi menjadi dua hari atau dua bagian. Beruntungnya waktu itu aku tour tanggal 26 November 2021 berdua sama temen aku untuk ikut open trip ke Nusa Penida Barat dan ternyata isinya cuma 3 orang, jadi berasa private trip! Jasa tour yang aku pakai itu @penidabeachtour (instagram).
West Nusa Penida Trip (7.00 AM - 4.00 PM):
-
Angel Billabong
-
Broken Beach
-
Kelingking Beach
-
Cristal Bay
Itinerary:
-
Tiket speed boat PP (Sanur)
-
Mobil + driver/guide
-
Tiket masuk wisata
-
Makan siang (tambah biaya)

Warung Shisha di Canggu
Kalian suka nge-shisha dan lagi nyari tempat shisha di Canggu yang murah tapi berkualitas? Coba deh kunjungi Warung Shisha Conqueror (@conquerorbali) yang ada di Jl. Pantai Batu Mejan No.79a, mereka buka setiap hari dari jam 2PM - 11PM. Harga 1 tabung nya cuma 150ribu aja, dan kamu bisa sharing bareng temen-temen jadi harganya gak mahal-mahal banget. Varian rasanya ada strawberry, blueberry, mango, apple, mint, dan masih banyak lagi. 1 tabung shisha habis bisa 2-3 jam. Worth it banget kan?!

Penginapan Bulanan di Jl Raya Canggu
Canggu Pinpoint Rooms (2 juta / bulan)
Jalan Raya Canggu no. 18A (sebelah Circle K)
Fasilitas:
Queen Size Bed
AC
Kulkas
Include air + listrik
Wi-Fi
Meja + kursi
Lemari
Shower
Washtafel
Shared kitchen + billiard
Shared swimming pool
​
Poin plus dari penginapan ini adalah di kamar mandi terdapat extra storage untuk menyimpan barang-barang selain di lemari. Aku terbantu banget dengan adanya rak permanen di tembok kamar mandi jadi bisa taro barang-barang yang ga muat di lemari. Selama 7 bulan di Bali, ini adalah penginapan ter-favorit!

Ramen Ter-Enak di Bali
Ramen1 (@ramen1indonesia) yang ada di Level 21 Mall Bali adalah ramen ter-enak yang pernah aku makan. Dan ternyata cabangnya ga cuma di Bali, tapi ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Cilegon, Magelang, Semarang, Malang, Solo, Makassar, Manado, dan Pekanbaru. Selain ramen, mereka juga menyajikan sushi, tsukemen, dan bento. Harga nya pun murah banget! Promo yang lagi ada yaitu sushi 26ribuan dan ramen 29ribuan. Tempatnya juga nyaman banget! Setiap bulan aku pasti kesini buat makan ramen.

Love Anchor Sepi Akibat Pandemi
Love Anchor (@loveanchorcanggu) adalah bazaar atau art market yang paling terkenal di Canggu. Biasanya turis mancanegara selalu mampir kesini untuk belanja baju atau aksesoris yang artsy. Sayangnya setelah pandemi, bazaar ini makin sepi dari pengunjung... Open daily from 9 AM - 9 PM, Jl. Pantai Batu Bolong No.56, Canggu.

Main Sepatu Roda di Loco By Nature
Setiap hari kamis di Loco By Nature, mereka menyediakan fasilitas sewa sepatu roda buat kalian yang mau belajar atau main sepatu roda. Jenis sepatu roda ada yang inline dan quad. Bagi pemula, disarankan untuk memakai yang quad skate (2 roda depan 2 roda belakang) agar lebih mudah untuk menyeimbangkan tubuh. Penyewaan sepatu roda tidak dipatok harga, jadi kamu bebas menyumbangkan berapa pun di kotak amal (charity) yang ada di meja dalam ruangan sewa sepatu roda. Durasi sewa sepatu yaitu 1 jam, dan kalau kamu mau belajar bareng sama coach nya juga bisa tapi ada biaya tambahan lagi ya! (@loco.by.nature) Buka setiap hari jam 3 PM - 12 PM, Jl. Canggu Padang Linjong No.7X, Canggu.

Berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran
- Harga Tiket Masuk, Penginapan, dan Sewa Baju Adat
Desa wisata Penglipuran yang terletak di kabupaten Bangli, merupakan desa wisata yang paling terkenal dan menempati posisi 1 desa wisataw terbersih se-Indonesia. Untuk tiket masuk wisatawan nusantara yaitu Rp. Rp. 20.000 untuk anak-anak dan Rp. 25.000 untuk dewasa, sedangkan wisatawan mancanegara yaitu Rp. 45.000 untuk anak-anak dan Rp. 50.000 untuk dewasa. Desa Penglipuran buka setiap hari pukul 8.15 AM - 5 PM.
Di desa ini banyak warga yang menyediakan penginapan berupa homestay atau guesthouse. Per malamnya dibanderol dari harga Rp. 200.000, berbeda-beda tiap penginapan. Bagi yang mau sewa kebaya Bali untuk perempuan dan baju safari lengkap dengan udeng dan sarung untuk laki-laki harga sewa bebas seharian yaitu Rp. 50.000 (Oktober 2021). Jangan lupa kalau kesini bisa juga ngopi di Pondok Kopi Penglipuran, tepatnya di ujung desa. Harga kopinya mulai dari Rp. 10.000 dan snack mulai dari Rp. 15.000.

Wisata Budaya ke Museum Bali
Museum Bali adalah museum yang menyimpan barang-barang peninggalan bersejarah di Bali. Di museum ini juga memperlihatkan kondisi Bali pada masa pra-sejarah hingga Indonesia merdeka. Harga tiket masuk untuk wisatawan nusantara yaitu Rp. 25.000 dan untuk wisatawan mancanegara yaitu Rp. 50.000. Museum ini buka setiap hari pukul 8.00 AM - 4 PM, kecuali pada hari Jumat buka pukul 8.30 AM - 12.30 PM. Alamatnya terletak di Jl. Mayor Wisnu No.1, Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar.
Bagi yang ingin mengetahui secara mendalam cerita sejarah tiap-tiap barang peninggalan dan cerita sejarah Bali, bisa memakai tour guide dengan biaya tambahan lagi. Jika tidak, indormasi yang tertulis di dinding museum kurang menjelaskan secara detail cerita sejarah Bali. Bangunan dan taman di museum ini sangat cantik untuk jadi background foto-foto, apalagi kalau lagi cerah dan langitnya biru.

Jalan-Jalan Keliling Bali Gratis Naik Trans Metro Dewata
"Jalan-jalan ga perlu mahal!" Kalimat ini sangat tepat ditujukan buat kalian yang mau jalan-jalan keliling Bali tanpa perlu mengeluarkan biaya ongkos seperak pun. Sampai dengan Maret 2022 (ga tau sekarang masih gratis atau engga), naik bus trans Bali yang ukurannya mini ini gratis. Kamu cukup perlu memiliki kartu uang elektronik (electronic money) dari bank apapun seperti kartu flazz, e-money, tapcash, atau yang lainnya hanya untuk ditempel ke reader, namun saldo tidak akan terpotong. Jalur tujuan bus ini ada yang ke Sanur, Bandara Ngurah Rai, sampai ke Ubud. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa download aplikasi Teman Bus di playstore / appstore. Selamat jalan-jalan!

Buka Puasa di Pesawat
Ini adalah pertama kalinya aku traveling saat bulan Ramadan. Ya, aku menghabiskan seminggu terakhir Ramadan di rumah (Jakarta) dan berlebaran disana juga. Sedikit curcol untuk mengeluarkan unek-unek karen dapet tiket pesawat yang harganya udah naik banget hehe. Harga tiket pesawat Jakarta-Bali atau Bali-Jakarta saat kondisi normal yaitu mulai dari Rp. 600.000, dan itu maskapai Citilink.
Saat 3-2 bulan sebelum rencana aku mudik ke Jakarta, aku cek harga tiket pesawat ternyata masih harga normal. Dan karena aku belum tau persis tanggal berapa akan pergi, aku memutuskan untuk menunda membeli tiket dengan pikiran beli tiket dekat hari harganya masih sama (saat itu aku cek harga tiket pesawat kalau pesan dadakan juga harganya segitu). Skip aja gitu pikirannya kalau mau dekat hari Raya apapun pasti harganya akan naik. Beberapa minggu kemudian, tepatnya 1,5 bulan sebelum tanggal fix pulang aku cek harga tiket lagi, DAN TERNYATA UDAH NAIK! Harga tiket pesawat Bali-Jakarta dan Jakarta-Bali termurah untuk 1 minggu sebelum dan 1 minggu setelah Lebaran itu mulai dari Rp. 850.000 dengan maskapai Lion Air. Padahal itu masih 1,5 bulan sebelum keberangkatan! Saat itu aku merasa amat sangat menyesal kenapa ga beli tiket waktu harga masih normal.
Well, ini jadi salah satu pelajaran penting untuk para traveler kalau mau beli tiket dengan harga murah minimal harus pesan 2 bulan sebelum hari Raya. Biarin aja kalau tanggalnya belum fix, masih bisa di reschedule, seenggaknya harganya ga akan semahal itu. Akhirnya aku terpaksa pesan tiket Lion Air tanggal 25 April di jam 17.30 WITA. Kenapa di jam segitu? Pada saat itu aku pikir di pagi-siang harinya aku masih bisa beraktivitas dan ga buru-buru ke bandara kalau penerbangan sore hari. Aku lupa kalau di tanggal itu akan puasa dan jam segitu dekat waktu buka puasa.
Beberapa hari sebelum keberangkatan aku lagi liat harga tiket pesawat Bali-Singapore dan iseng-iseng cek tiket Bali-Jakarta. Ternyata ada tiket di tanggal 22 April yang harganya cuma Rp. 600.000+ maskapai NAM Air di jam 8 pagi. Jujur, kesel liatnya. Selain itu ada juga maskapai lain yang menawarkan harga 700ribuan juga, tapi setelah aku cek di tanggal keberangkatanku memang harga tiket mulai dari Rp. 900.000+ maskapai Lion Air. Sempat berpikir untuk refund tiket dan beli yang 600ribu. Tapi kalau refund kena potong biaya 25%, jadi totalnya akan sama aja biaya yang aku keluarkan. Jadi aku tetap pada schedule awal.
Sampailah pada saat aku di perjalanan pulang di pesawat dan saat itu aku puasa. Kalau liat jadwal buka puasa Bali yaitu 18.15 WITA / 17.15 WIB. Sedangkan wkatu buka puasa Jakarta yaitu 17.53 WIB / 18.53 WITA Kalau dihitung-hitung, hari itu waktu berpuasaku lebih lama sekitar 38 menit dari biasanya. Pesawat landing pukul 18.10 WIB dengan perjalanan terbang sekitar 1 jam 40 menit. Saat waktu buka puasa, pesawat sudah memasuki zona WIB dan saat itu diberitahukan oleh pramugari melalui speaker kalau sudah waktunya berbuka puasa. Ohiya, penerbangan ini tidak pakai meal jadi minum dan snack harus bawa sendiri.
​

Monkey Forest Ubud Sudah Ramai Wisatawan! (2022 Update)
Pada hari pertama aku staycation di Ubud, aku mengunjungi Monkey Forest Ubud jam 13.00 dengan harga tiket masuk Rp. 60.000 untuk wisatawan nusantara dewasa. Waktu pandemi (2020-2021) Monkey Forest sangat sepi. Terutama di jalan raya sekitarnya. Ga ada toko suvenir atau warung yang buka. Sekarang, Ubud ibarat hidup kembali. Sudah ramai, bahkan macet! Di dalam Monkey Forest, lebih banyak pengunjung atau wisatawan mancanegara dibandingkan lokal. Tidak ada satu pengunjung pun yang memakai masker lagi.
Saran agar aman dari gangguan monyet: jangan memakai topi dan kacamata hitam, hindari kontak mata dengan monyet, jangan panik kalau monyet mendekat / menyentuh atau bahan naik ke pundak kamu kalau panik monyet juga akan ikutan panik malah jadi bahaya, jangan memberi makan monyet, jangan bawa buah-buahan terutama pisang, jaga barang bawaan seperti tas karena monyet suka kepo dan merampas apa yang ada di tangan kita, hati-hati handphone di tangan bisa dirampas monyet, dan jangan terlalu parno karena banyak petugas di sekitar kawasan Monkey Forest.

Museum Antonio Blanco, Menarik Karena Guide-nya!
Masih di hari pertama staycation Ubud, setelah dari Monkey Forest aku mengunjungi Museum Antonio Blanco dengan jarak 1-2 km dari Monkey Forest. Harga tiket masuknya Rp. 55.000, ga dibedakan antara wisatawan domestik maupun mancanegara. Sesampainya disana sekitar jam 15.30 di hari kamis, tidak banyak pengunjung yang datang. Hanya ada sekitar 4 orang wisatawan mancanegara lain. Di dalam museum, kita tidak diperbolehkan mengambil foto. Dan ada guide yang mengawasi pengunjung di lantai 1. Lantai 2 kosong banget.
Ketika aku menikmati museum di lantai 1, guide menghampiri sambil menceritakan makna dibalik beberapa lukisan Blanco. Selain itu, guide juga melemparkan pertanyaan lucu dan sudah pasti jawabannya bikin kita ketawa. Di lantai 1 terbagi menjadi 2 bagian, yaitu ruang pameran lukisan untuk umum dan ruang pameran lukisan khusus dewasa. Tebak-tebakan lucu dan cerita dibalik lukisan Blanco hanya nyambung dalam bahasa indonesia, sangat disayangkan lelucon yang dibuat bukan ditujukkan bagi turis asing.
Jangan khawatir walaupun di ruang pameran lukisan tidak boleh digunakan untuk foto-foto, tetapi ada beberapa ruangan yang khusus disiapkan agar pengunjung bisa berfoto. Dan untungnya lagi, guide-nya saat itu super baik, ramah, bahkan inisiatif untuk ambil foto. Hasilnya juga bagus-bagus. Aku adalah pengunjung terakhir hari itu dan kebetulan memang museumnya sepi, jadi guide-nya anter sampai luar museum. Museum tutup jam 17.00.

Alas Harum Bali, Penuh dengan Aktivitas Wisata Menyenangkan | Ayunan, Spot Foto, Flying Fox, Sepeda di atas Tali, Kolam Renang, Coffee & Tea Tasting
Hari kedua di Ubud Staycation, aku pergi ke Alas Harum jam 9 pagi. Sebenarnya destinasi ini bukan yang termasuk dalam itinerary awal, tapi ketemu tempat ini di google maps and I decided to visit it karena searah dengan beberapa destinasi yang mau dikunjungi hari itu. Jadi bisa dibilang, pergi ke alas harum dadakan. Jarak dari sentral Ubud (penginapan) sekitar 15-20 menit ke arah jalan Tegallalang. Harga tiket masuk yaitu Rp. 50.000 / orang, tidak termasuk ayunan, flying fox, sepeda, dan coffee & tea tasting. Jam buka alas harum: 08.00 - 18.00 WITA.
Hari itu aku sampai disana jam 9 pagi dan masih sepi banget. Ada plus dan minus datang pagi. Keuntungan: masih sepi, jadi bebas foto-foto tanpa banyak orang, karena biasanya banyak pengunjung di sore hari. Kerugian: kalau foto backlight sinar matahari, karena tempatnya menghadap timur. No wonder kenapa lebih banyak pengunjung waktu sore ya, hehe.
Karena areanya luas, waktu yang dihabiskan untuk eksplor semua tempat sekitar 3 jam. Untuk coffee & tea tasting, aku beli kopi luwak seharga Rp. 115.000 dan mendapatkan 16 jenis coffee & tea gratis dengan berbagai macam rasa. Biaya main ayunan dan aktivitas wisata lain dimulai dari harga Rp. 150.000 / orang. Banyak spot-spot foto seperti bird's nest atau jembatan gantung yang gratis. Akses ke kolam renang juga gratis, termasuk berenang, taruh barang di loker, dan kamar bilas, semua gratis. Kecuali kalau mau open table atau open bed bisa dengan minimum spend mulai dari Rp. 250.000. Jadi secara keseluruhan, dengan harga Rp. 50.000 sangat bisa memuaskan dan menyenangkan berwisata di Alas Harum Bali.

Tegallalang Rice Fields Trekking, apa sebagus yang orang bilang?
Setelah dari Alas Harum Bali, aku melanjutkan perjalanan ke Tegallalang karena lokasinya yang berdekatan. Hanya berjarak 2 km. Ketika sampai, aku disambut oleh anak-anak penjual postacard dan magnet yang agak 'memaksa' tamu untuk membeli jualan mereka. Harganya Rp. 10.000 per 2 buah postcard atau 1 magnet. Harga tiket masuk ke Tegallalang Rp. 10.000 / orang dan nama tempatnya Uma Ceking Trekking. Ternyata bukan Tegallalang, mungkin hanya nama daerahnya saja. Entahlah. Aku ga kepikiran untuk tanya kenapa namanya Uma Ceking.
Tempat ini terbagi menjadi 2, area yang kecil tempat spot foto bird's nest seharga Rp. 10.000 per orang dan ada ayunan juga. Kamudian di tempat kedua terdapat restoran dan area trekking yang pasti jasuh lebih besar dari tempat pertama. Masuk ke tempat kedua tidak perlu bayar lagi karena sudah satu paket dengan harga Rp. 10.000 tadi, hanya saja petugas penjaga pintu akan meminta kembali tiket yang tadi dibeli. Entah untuk apa. Kalau kehilangan tiket itu, kamu harus bayar lagi Rp. 10.000.
Untuk melakukan trekking sampai puncak, disarankan jangan memakai sendal karena berpotensi kepeleset atau nyemplung ke sawah karena licin. Mayoritas pengunjung disini 70% wisatawan asing. Waktu yang dibutuhkan untuk skplor tempat ini sampai puncak dan kembali ke tempat awal sekitar 1-2 jam. Tergantung banyak orang dan seberapa sering berhenti untuk foto-foto. Dengan harga Rp. 10.000, Uma Ceking sangat worth it untuk dikunjungi. Dan untungnya saat pergi kesana tidak terlalu banyak orang, jadi lebih menyenangkan.

Pura Tirta Empul, Tempat Turis Asing Menyucikan Diri
Aku sampai di Tirta Empul jam 3 sore. Untuk tiket masuk wisatawan nusantara Rp. 30.000, sedangkan wisatawan mancanegara Rp. 55.000. Sebelum memasuki pura, semua orang diwajibkan memakai sarung yang sudah disediakan di pos sebelum pintu masuk. Gratis. Sarung ini diwajibkan sebagai salah satu tanda hormat dan sopan santun dalam memasuki suatu area sembahyang. Bagi yang mau melakukan penyucian diri, ada ritual dan langkah-langkah sembahyang mulai dari menyerahkan sajen, berdoa, hingga membilas diri di kolam. Untuk biaya aku kurang tau karena tidak menanyakan hal tersebut. Di dalam area Pura Tirta Empul, terdapat tiga kolam air untuk melakukan penyucian diri, istana presiden, dan pura utama tempat warga melakukan sembahyang. Untuk memasuki pura inti, perempuan diwajibkan untuk mengikat rambut agar tidak ada rambut yang jatuh dan mengotori area pura. Tirta Empul memiliki area yang kecil, sehingga waktu berkunjung bisa cukup hanya 1 jam.

Twin Hill Stone Garden, Dulu Pernah Hidup.
Hari ketiga dimulai sedikit siang. Hanya ada 2 tempat yang aku rencanakan untuk dikunjungi. Twin Hill dan Kanto Lampo Waterfall.
Aku sampai di Twin Hill jam 12 siang dan sangat kaget sesampainya disana. Sebelumnya, aku sudah tau sedikit info tentang harga tiket (Rp. 20.000), jam buka, dan foto-foto dari google review. Aku ga menyangka kalau tempat ini sudah terbengkalai. Tadinya aku pikir aku nyasar. Tapi ternyata tidak. Perjalanan berubah menjadi wisata horor.
Aku sempat bertanya kepada beberapa warga yang ada di sekitar area Twin Hill. Katanya sudah 2 tahun lebih sejak pandemi tempat ini tutup. Tapi saat ini sedang dalam perbaikan. Mungkin direncanakan untuk dibuka kembali. Yang paling aku takutin waktu kesana, takut tiba-tiba ada ular karena dulunya sempat ada rumah reptil.
Selesai dari dari sana, iseng-iseng aku search Twin Hill di instagram. Ternyata dulu tempat ini ramai dan hidup. Ironis melihat perbedaannya dengan sekarang. Dan benar, ada atraksi foto dengan ular.

Kanto Lampo, Air Terjun Terbaik untuk Foto
Selesai dari Twin Hill, aku langsung bergegas ke Kanto Lampo yang berjarak 6.5 km kira-kira 15 menit berkendara. Sebenarnya banyak banget air terjun yang menarik di daerah Gianyar, tapi yang paling ingin aku kunjungi ya Kanto Lampo. Berbeda dari yang lain karena air terjun ini banyak batu besar dan bagus untuk foto-foto.
​
Tiket masuknya Rp. 20.000 dan lingkungannya sangat bersih. Untuk menuju ke air terjun, kamu harus melewati anak tangga yang cukup banyak selama 2 - 5 menit. Kurang cocok dikunjungi lansia. Aku sampai jam 2 dan cukup ramai pengunjung, mayoritas wisatawan mancanegara.
​
Kanto Lampo memang cocok untuk tempat foto-foto, bukan berenang. Disana banyak guide yang bertugas untuk memfoto pengunjung. Terdapat lebih dari 2 kamar mandi dan kamar bilas. Kalau tidak ramai, waktu yang cukup selama berkunjung di Kanto lampo sekitar 1 jam. Waktu paling banyak terbuang untuk antre di spot foto.